Minggu, 10 November 2013

PRINSIP FISIK ALAT RADIODIAGNOSTIK

BAB I
PENDAHULUAN
A.         Latar Belakang
          Radiodiagnostik, yaitu cabang ilmu radiologi yang memanfaatkan sinar pengion (Sinar X) untuk  membantu diagnosa dalam bentuk foto yang bisa di dokumentasikan. Dalam dunia medis, baik itu kedokteran, Radiologi, kebidanan maupun keperawatan dan lain sebagainya diperlukan suatu alat untuk menunjang pekerjaan. Alat-alat tersebut dikelompokkan menurut kegunaannya.
          Seorang tenaga kesehatan harus mengerti betul alat-alat yang digunakan dalam bidangnya. Selain itu juga harus memahami fungsi dari masing-masing alat yang digunakan untuk meminimalisir resiko kesalahan dalam menggunakan alat tersebut. Minimnya pengetahuan tenaga kesehatan dalam menggunakan alat-alat dapat merugikan pasien pada umumnya dan petugas itu sendiri pada khususnya. Contohnya pada penggunaan alat X-Ray, jika petugas medis tidak memahami bagaimana penggunaan alat tersebut maka hasil dari tes X-Ray tidak akurat dan pasien itu sendiri dapat terkena radiasi sinar itu yang dapat mengakibatkan penyakit kanker atau lain sebagainya.
          Oleh karena itu dalam makalah ini penulis akan membahas tentang “Prinsip Fisik ALat Radiodiagnostik” yang digunakan untuk mendeteksi penyakit seseorang. Hal ini penting menurut penulis agar semua tenaga medis tidak keliru dalam mendiagnosa penyakit seseorang, karena jika salah dapat berakibat sangat fatal.
B.         Rumusan Masalah
     Berdasarkan judul makalah di atas, rumusan masalah yang menjadi fokus dalam makalah ini adalah  “Bagaimana Prinsip Fisik Alat Radiodiagnostik ?”
C.         Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah untuk mengetahui Prinsip Fisik Alat Radiodiagnostik
D.         Manfaat
          Memberikan sumbangsih terhadap pengembangan ilmu pengetahuan khususnya tentang Prinsip Fisik Alat Radiodiagnostik.






BAB II
PEMBAHASAN

A.         Prinsip Dasar Diagnostik

          Prinsip dasar digunakannya penunjang diagnostik di bidang radiologi adalah penggunaan pesawat radiologi sebagai sumber tertutup (Tungsten), dengan energi yang besar (kV) untuk menghasilkan sinar x (sinar pengion) yang mengenai tubuh pasien. Transmisi radiasi yang mengenai tubuh tersebut bergantung dari kepadatan organ yang dilalui, makin padat akan memberikan gambaran putih (opakue).
          Radiologi diagnostik adalah ilmu kedokteran yang memiliki spesialisasi dalam pencitraan tubuh manusia untuk mendiagnosa berbagai kelainan dengan menggunakan alat yang berhubungan dengan radiasi, magnetik, gelombang suara ultrasonik, nuklir, dan teknologi lainnya. Radiologi memegang peranan penting sebagai sarana penunjang diagnosis klinis

B.         Prinsip Fisik Alat Radiodiagnostik
          Modalitas pencitraan yang umum digunakan termasuk pesawat radiologi konvensional, CT (Computed Tomography)Scan, Magnetic Resonance Imaging (MRI), USG, pesawat dental, fluoroskopi, dan mammography. Masing-masing modalitas memiliki keunggulan dan penyulit yang menentukan penggunaannya dalam diagnosis.
1.           Radiologi Konvensional
          Radiologi konvensional merupakan suatu pemeriksaan sederhana menggunakan sinar-x dengan berbagai posisi pemeriksaan. Dapat dilakukan dengan menggunakan kontras atau tanpa kontras.
Keunggulan: Mudah, cepat, dan biaya relatif lebih murah.
Penyulit: Terkadang gambaran yang dihasilkan tidak terlalu jelas, karena superposisi (tumpang-tindih) dengan organ lain. Untuk beberapa jenis pemeriksaan, harus dilakukan dengan mengubah posisi pasien, agar diperoleh gambaran yang jelas.
Pemakaian klinis: Pemeriksaan tanpa kontras, dapat dilakukan pada jantung dan paru, serta tulang – tulang pada seluruh bagian tubuh. Pemeriksaan dengan kontras, lebih lanjut dapat digunakan untuk memeriksa saluran cerna, saluran kemih, organ kandungan, saluran kelenjar liur, pembuluh darah, saluran getah bening, dan sumsum tulang belakang.
             

                 
Gambar 2.1. Pesawat  X-Ray Konvensional

2.           CT-Scan (Computed Tomography)
          CT-Scan merupakan pemeriksaan sinar-x yang lebih canggih dengan bantuan komputer, sehingga memperoleh gambaran yang lebih detail. Dapat dilakukan dengan kontras dan tanpa kontras.
Keunggulan: Dapat memberikan gambaran penampang tubuh yang tidak mungkin dilihat dengan menggunakan alat Rontgen biasa. Dengan menggunakan sistem komputer, maka dapat juga dibuat gambaran secara 3 dimensi. Dapat menghitung perkiraan jumlah perdarahan pada kasus – kasus tertentu.
Penyulit: Radiasi yang jauh lebih besar jika dibandingkan dengan radiologi konvensional, biaya yang harus dikeluarkan pun relatif lebih mahal, sulit diterapkan pada pasien yang memiliki fobia pada tempat sempit (Klaustrofobi).
Pemakaian klinis: Dapat digunakan untuk melihat berbagai organ tubuh seperti tulang – tulang kepala, otak, jantung dan paru, perut, pada berbagai kasus seperti kecelakaan (trauma), tumor, infeksi,  dan lain – lain.


                                  Gambar 2.2. CT – Scan

3.          USG
          USG (Ultrasonografi) merupakan salah satu alat pemeriksaan diagnostik yang menggunakan gelombang suara ultrasonik untuk menghasilkan gambaran mengenai bentuk, gerak, ukuran suatu organ tubuh.
Keunggulan: Tidak menggunakan radiasi sinar X, sehingga aman bagi wanita hamil.
Penyulit: Tidak dapat digunakan untuk melihat bagian tubuh seperti tulang atau ruangan berongga yang berisi gas, seperti usus.
Pemakaian klinis: Digunakan untuk menemukan dan menentukan letak massa dalam rongga perut / panggul, membedakan kista dengan massa padat, mempelajari pergerakan organ maupun pergerakan dan pertumbuhan janin.
                                                                      

                                                Gambar 2.3. Alat USG


4.           MRI (Magnetic Resonance Imaging)
MRI (Magnetic Resonance Imaging) merupakan suatu alat diagnostik mutakhir untuk memeriksa dan mendeteksi tubuh dengan menggunakan medan magnet yang besar dan gelombang frekuensi radio, tanpa sinar X ataupun zat radioaktif.
Keunggulan: Memberikan gambaran yang dapat menunjukkan perbedaan sangat jelas dan lebih sensitif untuk menilai anatomi jaringan lunak, terutama otak, sumsum tulang belakang, dan susunan saraf dibandingkan dengan pemeriksaan sinar X biasa.
Penyulit: Tidak dapat digunakan (kontraindikasi) pada pasien dengan alat pacu jantung, alat dengar implan, pasien dengan pen-logam, pasien fobia ruangan sempit (Klaustrofobia).
Pemakaian klinis: Digunakan untuk menilai anatomi jaringan lunak, seperti otak, sumsum tulang belakang, susunan saraf. Selain itu, dapat juga untuk menilai jaringan lainnya seperti otot, ligamen, tendon, tulang rawan, ruang sendi.

              
                              Gambar 2.4. MRI


5.   Pesawat Dental
Dental X Ray atau pesawat roentgen gigi yang berguna membuat radiografi gigi dan jaringan mulut.


                                      Gambar 2.5. Pesawat Dental X-Ray


6.  Fluoroskopi
          untuk mengamati citra sinar-x dari tubuh pasien melalui monitor secara langsung dan dinamik dengan paparan sinar-x secara
kontinyu pada pasien.


                                      Gambar 2.6. Pesawat Fluoroskopi


7. Mammografi
Mamografi adalah tindakan memeriksa payudara dengan bantuan sinar-X dalam dosis rendah. Tujuannya adalah untuk mengetahui ada tidaknya proses keganasan di payudara atau menemukan ada tidaknya proses lain selain keganasan sebelum timbulnya gejala. Pemeriksaan ini dilakukan untuk mendeteksi dini tumor payudara pada wanita, tanpa disertai keluhan atau yang disertai keluhan.



                                                 Gambar 2.7. Alat Mammografi



BAB III
PENUTUP

A.       Kesimpulan
          Radiodiagnostik memiliki tujuan membantu menegakan diagnosa dari suatu penyakit. Modalitas pencitraan yang umum digunakan di RS yaitu radiologi konvensional, CT-Scan, MRI, dan USG. Prinsip fisik alat radiodiagnostik masing-masing memiliki keunggulan dan kelemahan serta pemeriksaan khusus dari alat tersebut

1 komentar:

  1. Kepada Yth,
    Up.IMPORT DEPT/PURCHASING.
    Di Tempat,
    Perihal : jasa handling import & Door To Door/ Customs clearance


    Kami dari PT GLOBAL BARONA PERKASA yang bergerak dibidang jasa pengurusan IMPORT Door to Door by AIR & SEA / Customs clearance.

    Waktu pengiriman barang dari negara asal, proses clearance sampai tiba di tujuan terorganisasi dengan jadwal yang tepat dan efisien

    SERVICE
    1.JASA CUSTOMS IMPORT RESMI & BORONGAN,
    2.PENYEWAAN UNDERNAME/LEGALITAS IMPORT,
    3.IMPORT DOOR TO DOOR SERVICES,
    4.PENGIRIMAN INTERNATIONAL & DOMESTIC,

    Kami memberikan solusi dan tanggung jawab atas pekerjaan yang diberikan

    dan kepastian serta tanggung jawab dalam setiap kepercayaan yang diberikan.

    Not (Jika ada barang yang tertahan di BC, kita bisa untuk proses pengurusanya.)
    Kesuksesan Anda menjadi kesuksesan Kami, Solusi dari Kami semoga menjadi kepercayaan Anda


    Salam sejahtera,
    MARIO
    PT GLOBAL BARONA PERKASA
    Phone: 021-22716626,22716636
    Fax : 021-22716636
    Hp : 08128303956
    E-mail: mario@pt-gbp.com
    E-mail: mariowinatagbp@gmail.com

    BalasHapus