Sabtu, 09 November 2013

TEKNIK KAMAR GELAP


1.             Pengertian Kamar gelap
Dalam suatu proses radiofotografi kamar gelap merupakan salah satu pendukung keberhasilan suatu proses pemotretan. Hal ini disebabkan karena kamar gelap kita dapat mengubah film dari bayangan latent ke dalam bayangan tampak, kamar gelap / processing room disebut juga final proses atau proses akhir karena kamar gelap meupakan rangkaian yang terakhir dalam suatu proses radiorafi.
Kamar gelap adalah suatu area atau tempat dilakukan pengolahan film sebelum dan sesudah di ekspos (dari bayangan latent menjadi bayangan tetap / permanen).
Fungsi kamar gelap adalah:
a.    Mengisi / mengosongkan kaset
b.    Memasukkan film kedalam processing outomatic
c.    Perawatan dan pemeliharaan kaset dan screen
d.    Perawatan dan pemeliharaan processing automatic
e.    Penyimpanan film yang belum di ekspos
f.     Prosedur duplikasi atau subtraksi
g.    Silver recovery
Syarat-syarat Penyusunan Kamar Gelap
a.    Harus ada sparapate yang jelas antara bagian kerja basah dan kering.
b.    Harus tersusun sedemikian rupa sehingga terdapat susunan tahap-tahap kerja yang berurutan.
c.    Penempatan alat-alat yang rapi dan dalam ruangan yang memadai.
d.   Lorong lalu lintas yang jelas untuk pekerja.
2.             Desain dan Kontruksi Processing Room atau Kamar Gelap
a.    Lokasi
b.    Mudah diakses jika dibutuhkan
c.    Terlindungi dari sinar langsung tau sinar hambur
d.   Bersebelahan dengan ruang pemeriksaan dan dihubungkan dengan kaset heatch
3.             Interior Processing Room atau Kamar Gelap
a.    Bagian basah ( wet side ) , contoh : tangki prosessing
b.    Bagian kering ( dry side ) , contoh : meja,film box, dll
4.             Ukuran Processing Room atau Kamar Gelap
a.    Automatic prosessing : Sebaiknya bujur sangkar ; Luas : 7 m2, Tinggi : 3 m
b.    Manual prosessing : Sebaiknya memanjang ; Luas : 10 m2, Tinggi : 3 m
5.             Spesifikasi Ruangan dan Kondisi Processing Room atau Kamar Gelap
a.    Lantai
Syaratnya :
·      Tidak mudah rapuh dan keropos serta tahan terhadap cairan prosessing
·      Tidak licin dan mudah dibersihkan
·      Dapat menyerap cairan kimia
·      Berwarna cerah
Bahan:
·      Bitumen ( turunan aspal )
·      Keramik, porselin
b.    Dinding
Syarat-syaratnya :
·      Harus terjamin proteksi radiasi
·      Warna cerah : seperti , merah jambu , kream dll
·      Mudah dibersihkan
·      Dari bahan water proof / Porselin
·      Tahan terhadap korosi
Syarat ketebalan :
·      Barium plaster 25cm campuran Ba2SO4 dengan semen
·      Batu bata yang ekuivalen dengan 2 mm Pb tebalnya 25cm disusun miring
·      Kombinasi antara batu bata dengan ½ bata yang dilapisi Barium plester setebal 1 ½ cm
·      Dari beton yang tebalnya 15 cm
·      Balok dengan batang carbon : 25 cm
·      Papan biasa dilapisi dengan 2mm Pb
c.    Langit-langit
·      Tinggi kurang lebih 2,7-3 m
·      Bahan cat yang tidak mudah terkelupas / cat minyak
d.   Ventilasi
·      Berfungsi sebagai pertukaran udara dalam kamar gelap dan menjaga kestabilan dari cairan –cairan prosesing .
·      Diatur agar udara berotasi 6-10 kali/jam
·      Suhu dalam ruangan180-220C
·      Kelembaban 40 % - 60 %
·      Ventilasi dibuat diatas loteng dengan bentuk cerobong asap atau bisa menggunakan AC, kipas angin dll .
e.    Pintu Masuk Kamar gelap :
Ø Persyaratannya :
·      Kedap cahaya
·      Personil mudah masuk tanpa mengganggu jalannya processing
·      Harus memenuhi syarat processing
·      Dapat mengatur ventilasi
Ø Macam-macam pintu :
ü  Sistem 1 pintu
·      Lebih murah
·      Menghemat ruangan (ekonomis)
·      Memiliki pengunci otomatis yang dihubungkan dengan sistem pencahayaan sehingga ketika ruangan gelap, processing film, pintu terkunci .
·      Pintu tidak tembus cahaya
ü Sistem 2 pintu
·      Menghemat tempat
·      Kunci otomatis
·      Tiap pintu harus kokoh dan ditempatkan dengan baik untuk mencegah cahaya masuk ketika ditutup
ü Sistem pintu zig-zag
·      Tidak memakan tempat
·      Efisien dari segala hal
·      Praktis
ü Sistem dinding penyekat ( Labirin )
Terdiri dari 2 lorong parallel perlu ruangan yang lebih luas dari sistem yang lain . Labirin akan terlihat lebih efektif bila :
·      Permukaan tembok kasar dan dicat hitam
·      Panjang tiap lorong min 3 m
·      Lebar lorong tidak lebih dari 0,7 m
Keuntungan:
·Mudah dan cepat untuk melalui setiap waktu
·Ventilasi processing room yang terus menerus
ü Sistem berputar
Menggunakan metal yang berbentuk silinder dengan bagian terbuka pada sisi untuk masuk . Untuk dapat masuk ke dalam processing room, perlu melangkah ke silinder dan dirotasikan secara manual sampai tiba diprocesing room . Keuntungannya : hemat waktu .
6.             Penerangan dalam Processing Room
a.    Penerangan Umum / General illumination :
Ø Lampu pijar
Ø Lampu neon
b.    Penerangan Khusus / Special Illumination :
Ø Safe light : Sebagai pengontrol processing film
·      Type langsung : Cahaya saft light langsung mengenai area bekerja. Ditempatkan min 1,2 m dari permukaan tempat bekerja, merupakan type paling baik untuk loading dan unloading casset .
·      Type tidak langsung : Merupakan penerangan umum . Safe light diarahkan ke eternity sehingga yang digunakan adalah cahaya refleksi . Ditempatkan 2,1 m dari lantai .
Ø Warna safe light :
·      Hijau, merah, coklat : untuk film monocromatik  X-Ray film
·      Merah : untuk jenis orthokromatik . X-Ray dan flomografi
·      Tanpa safe light : untuk film pankromatik . Kebanyakan film fotografi dengan sebagian dari film filografi
Ø Viewing box : untuk mengecek hasil film processing
c.    Lampu Indikator : yang dipasang didepan pintu kamar gelap .

7.             Sarana dan prasarana yang harus terdapat pada kamar gelap
a.    Meja kering : rak kaset, film hopper dan aksesoris lainnya .
b.    Meja basah : tangki processing
c.    Label printer ( pencetak indentifikasi pasien )
d.   Cassette Hatch , alat bantu transport kaset yang dipasang pada pembatas kamar gelap dan kamar pemeriksaan
e.    Film Hopper , tempat penyimpanan film yang belum terkena exspose
f.     Cupboard, tempat penyimpanan film dalam jumlah kecil untuk mengganti apabila persediaan film pada hopper habis, letaknya didalam loading bench
g.    Penerangan
h.    Hanger film
i.      Tower dispenser untuk mengeringkan tangan
j.      Termometer
k.    Timer
l.      Manual processing
m.  Automatic procesing
8.             Sirkulasi Air
Sirkulasi air dialam kamar gelap harus selalu mengalir supaya kebersihan air dalam kamar gelap terus terjaga kebersihannya dan pada film tidak menimbulkan artefak . Tujuan sirkulasi air adalah untuk membersihkan film dari sisa-sisa developer dan fixer, dengan demikian cairan yang terbawa air akan mengalir serta mendukung kualitas gambar yang baik .
9.             Transpor Film
Fungsinya untuk transportasi film dari kamar gelap ke ruang pemeriksaan atau sebaliknya, sehingga membutuhkan peralatan seperti :
a.    Cassette hatch terdiri dari 2 kotak , yaitu Expose dan unexposed
Syaratnya :
·      Tidak tembus radiasi
·      Tidak ada bocoran sinar
·      Bersifat interlock
b.    Banber jalan
Syaratnya :
·      Tidak bersebelahan dengan ruang pemeriksaan
·      Ada proteksi radiasi untukmelindungi cassette
10.         Perawatan Processing Room atau Kamar Gelap
a.    Membersihkan screen debgan alcohol atau air sabun
b.    Membersihkan tangki processing / sirkulasi air
c.    Mengetes safe light
d.   Membersihkan kamar gelap
e.    Menjaga agar tidak ada cahaya yang dapat menembus kamar gelap
f.     Memperhatikan temperatur dan kelembaban udara
g.    Disiplin dalam bekerja
B.            Proses Pencucian Film Secara Manual dan Otomatis
1.             Proses Pencucian Film Secara Manual
Ø   Membawa kaset hasil rontgen ke kamar gelap
Ø   Meletakkan kaset pada meja
Ø   Meletakkan hanger di dekat kaset
Ø   Menyiapkan nama dan meletakkan pada printer
Ø   Membuka developer dan fixer
Ø   Mematikan lampu penerangan
Ø   Menghidupkan savety light
Ø   Mengeluarkan film dari kaset
Ø   Meletakkan film pada printer kemudian mengeprint identitas pemilik hasil rontgen
Ø   Memasang film pada hanger
Ø   Memasukkan hanger yang berisi film ke dalam developer selama 10-20 detik
Ø    Angkat hanger yang berisi film kemudian melihat pada savety light
Ø Kemudian rinshing(pencucian awal) menggunakan air apabila gambar sudah bagus,langsung di celupkan di larutan fixer.
Ø   Memasukkan hanger yang berisi film pada fixer
Ø   Mengangkat hanger yang berisi film dan dimasukkan ke dalam air(washing)
Ø   Menghidupkan lampu penerangan
Ø   Memasukkan hanger yang berisi film ke dalam mesin pengering
Ø   Setelah kering,lepaskan film dari hanger dan siap untuk dilihat hasilnya
2.             Proses Pencucian Film Secara Otomatis
Ø   Membawa hasil rontgen ke kamar gelap
Ø   Meletakkan kaset pada meja
Ø   Meletakkan hanger di dekat kaset
Ø   Menyiapkan nama dan meletakkan printer
Ø   Mematikan lampu penerangan
Ø   Menghidupkan savety light
Ø   Mengeluarkan film dari kaset
Ø   Meletakkan film pada printer dan mengeprint identitas pemilik hasil rontgen
Ø   Meletakkan pada mesin pencuci otomatis
Ø   Setelah film lasuk ke dalam mesin pencuci otomatis,lampu penerangan dihidupkan
Ø   Tunggu sampai film keluar dari mesin,
Ø   Setelah film keluar itu tandanya film sudah selesai proses pencucian dan siap untuk di lihat hasilnya.

1 komentar: